Kapolresta Yogyakarta Kombes
Pol Aditya Surya Dharma S.I.K., M.H., didampingi Kapolsek Kotagede AKP
Basungkawa, menghadiri Karnaval Gema Takbir Warungboto di Kotagede, Yogyakarta,
Kamis malam (5/6/2025). Karnaval yang diselenggarakan oleh Angkatan Muda
Muhammadiyah (AMM) Warungboto ini menjadi bukti nyata harmonisasi antara budaya
dan agama.
Karnaval Gema Takbir
Warungboto menyuguhkan parade takbir yang dikemas apik dengan sentuhan
kreativitas seni, budaya, dan musik, baik tradisional maupun modern. Beragam
maskot ditampilkan, mulai dari gapura masjid, meriam, bumi, kereta bunga,
hingga pasukan dari tiap kelompok takbiran yang mengenakan kostum sesuai tema.
Ada yang mengangkat syiar Wali Songo dengan kostum baju adat Jawa, sementara
yang lain menampilkan aktivitas bumi, matahari, dan bintang yang bertakbir.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto
Wardoyo, menyampaikan apresiasinya terhadap Karnaval Gema Takbir Warungboto
yang telah berlangsung selama 15 tahun dan terus berlanjut hingga kini. Hasto
menuturkan, gema takbir mengingatkan pada keagungan Allah. Terlebih, melalui
parade budaya, pertunjukan seni, keterlibatan warga dari berbagai usia, serta
kuatnya semangat kebersamaan warga.
"Kegiatan ini adalah
bentuk nyata bahwa budaya dan agama bisa berjalan bersama-sama, tidak saling
bertentangan," ujar Hasto saat membuka Karnaval Gema Takbir 2025.
Senada dengan Wali Kota,
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma juga menyampaikan
pandangannya. Menurutnya, gema takbir bukan sekadar lantunan suara, melainkan
juga gema nilai keikhlasan yang harus dibangun bersama di Hari Raya Kurban.
Gema takbir juga merupakan bagian dari membangun syiar agama Islam dan
berdakwah tanpa menimbulkan konflik. Perayaan Iduladha, imbuhnya, mengajarkan
makna keikhlasan, solidaritas, dan kepedulian kepada sesama, khususnya yang kurang
mampu, melalui pembagian hewan kurban dari shohibul kurban kepada warga
penerima.
Kapolresta mengucapkan
selamat dan sukses atas terselenggaranya Karnaval Gema Takbir Warungboto yang
mampu bergotong royong bersama masyarakat. Ia berpesan agar karnaval dijalankan
dengan tertib dan mengikuti arahan petugas di lapangan demi keselamatan dan mencegah
kemacetan di jalan raya. Pihaknya telah menempatkan personel di sepanjang rute
yang akan dilalui peserta untuk melakukan pengamanan dan pengawalan.
Sementara itu, Ketua Panitia
Karnaval Gema Takbir Warungboto 1446 Hijriyah, Ferian Fembriansyah, menjelaskan
bahwa karnaval ini adalah agenda rutin Iduladha yang kini memasuki tahun ke-15.
Kegiatan ini merupakan lomba takbir se-DIY yang tahun ini diikuti oleh 19
kelompok perwakilan dari masjid, musala, dan pengajian remaja anak-anak. Ia
menyebut total ada sekitar 4.000 orang yang menjadi peserta karena tiap tim
beranggotakan sekitar 200-250 orang.
"Kegiatan ini untuk
merayakan Hari Raya Iduladha. Kami ingin melakukan syiar Islam secara konsisten
dan semarak melalui karnaval gema takbir. Tema tahun ini kami mengangkat
'Bersatu dalam Cahaya Takbir'. Ini merayakan semangat Iduladha dengan moral
integritas," terang Ferian.
Ia menambahkan, dalam lomba
takbir itu yang dinilai antara lain bacaan dan semangat takbir, kostum, musik,
koreografi, dan maskot. Hal yang membedakan pada tahun ini adalah adanya
penilaian dari nilai syiar Islam, yang berarti tema harus relevan dengan
tema-tema Islami. Karnaval Gema Takbir Warungboto memperebutkan hadiah, antara
lain 2 ekor kambing dan Piala Wali Kota Yogyakarta. (Humas Polsek Kotagede)
No comments:
Write comment