Kepolisian Resor Kota Yogyakarta menggelar kegiatan
dialog terbuka yang diberi nama Sambung Rasa di Kemantren Pakualaman. Acara ini
berlangsung pada Jumat malam, 19 November 2025, bertempat di Kepatihan
Pakualaman.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta
Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia, S.I.K., M.M., M.H., bersama para
Pejabat Utama (PJU) Polresta. Turut hadir perwakilan dari Puro Pakualaman,
Kasat Reskrim, Wa Danramil Pakualaman Lettu Cke Agus Windarto, Kalapas dan
Kepala Rutan Yogyakarta, Mantri Pamong Praja Pakualaman, lurah, tokoh agama,
tokoh masyarakat, tokoh pemuda, Jagawarga, FKDM, FKPM, Linmas, serta sejumlah
elemen masyarakat Kemantren Pakualaman lainnya.
Sambung Rasa ini merupakan program Kapolresta untuk
menjaring secara langsung saran, masukan, dan keluhan yang dirasakan oleh
warga. Diharapkan, pertemuan ini menjadi wadah sinergi dan kolaborasi, serta
komunikasi dua arah antara kepolisian dan masyarakat dalam menyampaikan
pesan-pesan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Mantri Pamong Praja Pakualaman, Sapto Hadi, S.IP, dalam
sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Kapolresta
beserta jajarannya. Beliau menyinggung situasi Kemantren Pakualaman yang
relatif kondusif dan berharap kehadiran Kapolresta dapat memberikan solusi
serta pencerahan bagi wilayah tersebut.
Sapto Hadi juga menyampaikan arahan dari Sri Sultan dan
Walikota agar perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dilaksanakan secara
sederhana, diisi dengan empati dan simpati sosial, mengingat adanya musibah di
daerah lain. Ia optimis bahwa kolaborasi warga, Polsek, dan Koramil Pakualaman
akan menjaga situasi kamtibmas tetap terkendali.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Eva Guna Pandia,
menekankan bahwa Yogyakarta sebagai Kota Pelajar, Wisata, dan Budaya, sangat
bergantung pada sektor pariwisata. Ia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk
bekerja sama menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, yang secara otomatis akan
meningkatkan perekonomian lokal.
Beliau juga menyoroti sifat Kota Yogyakarta sebagai kota
heterogen dengan banyaknya pendatang, yang memerlukan penanganan serius dari
semua pihak untuk mencegah konflik. Kapolresta juga mengimbau agar para orang
tua menjaga putra-putri dari pergaulan yang buruk, tindak bullying, maupun
keterlibatan dalam geng sekolah.
Selain itu, Kombes Pol Eva Guna Pandia meminta
kewaspadaan terhadap pelaku kriminalitas dan berpesan mengenai pengawasan remaja
untuk menghindari penyalahgunaan narkoba dan kejahatan lainnya, terutama
menjelang Indonesia Emas. Polresta juga akan berkolaborasi dengan pihak terkait
untuk pengamanan Nataru dan antisipasi bencana alam.
Dalam sesi dialog, perwakilan masyarakat menyampaikan
beberapa isu yang meresahkan, antara lain kekhawatiran terhadap aksi klitih dan
orang mabuk di titik-titik tertentu, penanganan debt collector (DC) yang
bertindak kasar, penertiban pengendara tidak tertib, hingga maraknya peredaran
obat terlarang seperti pil sapi dan oknum yang meminta sumbangan secara
meresahkan di toko maupun tempat ibadah.
Menanggapi hal ini, Kapolresta menegaskan bahwa pihaknya
telah berkoordinasi terkait peredaran obat terlarang dan akan mengintensifkan
patroli serta memanfaatkan call center 110. Kapolresta juga meminta warga untuk
mendokumentasikan oknum peminta sumbangan agar dapat ditindaklanjuti.
Kasat Reskrim dan Kasat Lantas Polresta Yogyakarta turut
memberikan penjelasan rinci. Kasat Lantas AKP Alvian Hidayat, S.Tr.K.,S.I.K,
menjamin akan menertibkan semua pelanggar lalu lintas, baik warga lokal maupun
pendatang, dan akan menggunakan sistem poin pada SIM di masa mendatang.
Kegiatan berakhir sekitar pukul 21.40 WIB dan dilanjutkan
dengan penyerahan bingkisan kepada perwakilan warga. Seluruh rangkaian acara
berlangsung aman dan lancar, sekaligus memperkuat hubungan antara kepolisian
dan masyarakat Pakualaman. (Humas Polsek Pakualaman)


No comments:
Write comment