Perayaan kelulusan SMA di Yogyakarta diwarnai keributan di
Jalan Pramuka, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (13/5/2024) sore.
Akibatnya, tujuh siswa diamankan oleh kepolisian Polresta
Yogyakarta. Para siswa tersebut diduga menjadi provokator dalam aksi keributan
antar pelajar.
Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma
menjelaskan, keributan bermula saat rombongan pelajar SMA melakukan konvoi
kelulusan dengan mengendarai sepeda motor.
Sesampainya di salah satu SMK di Kota Yogyakarta, para
peserta konvoi melakukan aksi provokasi dengan menggoyang-goyangkan pagar,
melempar petasan, dan batu.
Provokasi ini memancing emosi para siswa SMK yang merasa
terancam. Situasi yang tidak kondusif tersebut kemudian dilaporkan ke aparat
kepolisian.
Petugas kepolisian yang datang ke lokasi langsung melakukan
pengamanan dan pembubaran aksi konvoi.
Namun, terdapat salah satu peserta konvoi yang tertinggal
dan terjatuh ke sungai. Siswa tersebut kemudian dikepung oleh puluhan siswa SMK
dan disoraki. Beruntungnya, siswa yang tertinggal tidak mengalami luka-luka.
Polisi kemudian mengamankan tujuh siswa yang diduga
provokator. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah barang bukti, antara
lain Satu gir, satu tongkat pemukul, lima selongsong petasan, lima unit sepeda
motor dan pil Yarindo.
Kapolresta Yogyakarta menegaskan bahwa kejadian tersebut
bukanlah aksi tawuran dan belum ada kontak fisik antar kedua kelompok pelajar.
Polisi akan mendalami motif para pelaku, apakah mereka
memang sengaja memprovokasi atau hanya secara random.
Orang tua dari ketujuh siswa yang diamankan akan dipanggil
untuk dimintai pertanggungjawaban.
Polisi juga mengimbau pihak sekolah dan orang tua untuk
lebih menjaga siswanya, serta meningkatkan patroli siber dan terbuka untuk
mengantisipasi aksi balas dendam dari sekolah lain.
Kasus ini menjadi pengingat bagi semua pihak agar merayakan
kelulusan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab. (Humas Polresta
Yogyakarta)
No comments:
Write comment