Monday, 9 June 2025

Merti Budaya Undhuh-Undhuh Rayakan Toleransi dan Syukur di Gondokusuman

 


Ribuan warga tumpah ruah memadati Kemantren Gondokusuman dalam perayaan Merti Budaya Undhuh-Undhuh Seni Budaya Tradisional Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta pada Minggu pagi, 8 Juni 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Kelurahan Klitren, GKJ Gondokusuman, dan Embung Langensari ini berlangsung semarak dan penuh makna, dengan pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Gondokusuman Kompol Ardi Hartana, S.H., M.H., M.M.

 

Acara yang dihadiri sekitar 1.000 orang ini memiliki penanggung jawab Mantri Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Bapak Guritno, AP. Deretan tokoh turut hadir, antara lain Walikota Yogyakarta Dr. (H.C.) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Bidang Adat Tradisi, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, S.I.K., M.H., Dandim 0374 Kota Yogyakarta, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, perwakilan FKUB dari berbagai agama (Konghucu, Islam, Hindu, Katolik, Kristen), Lurah Baciro, Anggota LPMK Kemantren Gondokusuman, serta ribuan warga.

 

Lurah Klitren, Bapak Asruri, SP., dalam sambutannya menuturkan bahwa Undhuh-Undhuh merupakan agenda tahunan Kelurahan Klitren yang kini memasuki penyelenggaraan ketujuh. Beliau menyampaikan bahwa Undhuh-Undhuh menumbuhkan semangat gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Acara ini merupakan hasil kolaborasi seluruh warga masyarakat, tokoh agama, pengusaha, dan segenap pemangku kepentingan. Undhuh-Undhuh adalah bagian dari tradisi budaya sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan panen, baik hasil bumi maupun hasil kerja, seperti kenaikan jabatan atau kesuksesan usaha.

 

Rasa syukur tersebut diwujudkan dalam bentuk gunungan yang didoakan oleh enam pemuka agama di Gondokusuman dari FKUB Kota Yogyakarta.

 

Senada dengan itu, Mantri Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Bapak Guritno, AP., mengajak hadirin untuk senantiasa memanjatkan puji syukur atas kesehatan dan rezeki yang diterima. "Pagi ini merupakan salah satu kegiatan yang baik, salah satu kegiatan dalam rangka kita bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan sampai dengan saat ini, baik itu rezeki, kesehatan, kemudahan, dan juga kesuksesan dalam segala hal," ujar Bapak Guritno. Beliau juga mengapresiasi Kelurahan Klitren yang disebutnya sebagai "kelurahan terbagus di Kemantren Gondokusuman" dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga aset bersama ini. "Seluruh kegiatan pada hari ini sampai dengan selesai adalah salah satu cara dalam rangka kita bersyukur apa yang telah kita dapatkan," tambahnya, seraya berharap rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar tanpa halangan.

 

Rangkaian acara diawali dengan arak-arakan kirab Budaya Undhuh-Undhuh. Peserta kirab melakukan long march menuju Embung Langensari melalui rute JL. Uripsumoharjo - SP 4 Gramedia - JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo - SP 3 UKDW, dan berakhir di Embung Langensari.

 

Peserta kirab berhenti di JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo, tepat di depan GKJ Gondokusuman, untuk serangkaian kegiatan. Di lokasi ini, gunungan didoakan oleh tokoh agama lintas iman, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari panitia kegiatan, GKJ Gondokusuman, dan Walikota Yogyakarta.

 

Dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta Dr. (H.C.) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menggarisbawahi bahwa Undhuh-Undhuh ini menjadi bagian dari rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas hasil kerja dan rezeki yang diperoleh. "Saya atas nama pemerintah kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Joko dan panitia, sudah menyiapkan kegiatan ini," ucap Walikota. Beliau menjelaskan bahwa makna acara ini mencakup dua hal: pertama, bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan; dan kedua, kerukunan umat beragama yang patut disyukuri dan senantiasa dijaga bersama. "Jogja ini menjadi lambang pemersatu berbagai macam etnis dan juga suku ras golongan," tegasnya, menambahkan bahwa di Jogja tidak mengenal hal-hal yang bersifat primordial, melainkan kebersamaan dan persatuan yang luar biasa. Walikota juga menyoroti bahwa gunungan sebagai lambang budaya telah menjadi simbol yang ada sejak nenek moyang.

 

Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, S.I.K., M.H., yang hadir dalam kegiatan tersebut, mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Beliau menekankan bahwa kolaborasi lintas elemen seperti yang terlihat dalam acara Undhuh-Undhuh ini adalah cerminan dari semangat persatuan yang patut dilestarikan. Kapolresta juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana aman dan tertib selama kegiatan berlangsung, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika menemukan potensi gangguan keamanan.

 

Setelah didoakan, gunungan kemudian diarak menuju Embung Langensari untuk kemudian diperebutkan oleh warga sekitar. Pukul 12.00 WIB, kegiatan Merti Budaya Undhuh-Undhuh Seni Tradisional Nusantara ini selesai, dan situasi terpantau aman serta kondusif. (Humas Polsek Gondokusuman)

Show comments
Hide comments
No comments:
Write comment

Formulir Kontak

Name

Email *

Message *



Back to Top