Ribuan warga tumpah ruah
memadati Kemantren Gondokusuman dalam perayaan Merti Budaya Undhuh-Undhuh Seni
Budaya Tradisional Bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Yogyakarta
pada Minggu pagi, 8 Juni 2025. Kegiatan yang dipusatkan di Kelurahan Klitren,
GKJ Gondokusuman, dan Embung Langensari ini berlangsung semarak dan penuh
makna, dengan pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Gondokusuman
Kompol Ardi Hartana, S.H., M.H., M.M.
Acara yang dihadiri sekitar
1.000 orang ini memiliki penanggung jawab Mantri Pamong Praja Kemantren
Gondokusuman, Bapak Guritno, AP. Deretan tokoh turut hadir, antara lain
Walikota Yogyakarta Dr. (H.C.) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), Kepala Bidang
Adat Tradisi, Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Aditya Surya Dharma, S.I.K.,
M.H., Dandim 0374 Kota Yogyakarta, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, perwakilan FKUB
dari berbagai agama (Konghucu, Islam, Hindu, Katolik, Kristen), Lurah Baciro,
Anggota LPMK Kemantren Gondokusuman, serta ribuan warga.
Lurah Klitren, Bapak Asruri,
SP., dalam sambutannya menuturkan bahwa Undhuh-Undhuh merupakan agenda tahunan
Kelurahan Klitren yang kini memasuki penyelenggaraan ketujuh. Beliau
menyampaikan bahwa Undhuh-Undhuh menumbuhkan semangat gotong royong, toleransi,
dan kebersamaan. Acara ini merupakan hasil kolaborasi seluruh warga masyarakat,
tokoh agama, pengusaha, dan segenap pemangku kepentingan. Undhuh-Undhuh adalah
bagian dari tradisi budaya sebagai ungkapan syukur atas keberhasilan panen,
baik hasil bumi maupun hasil kerja, seperti kenaikan jabatan atau kesuksesan
usaha.
Rasa syukur tersebut
diwujudkan dalam bentuk gunungan yang didoakan oleh enam pemuka agama di
Gondokusuman dari FKUB Kota Yogyakarta.
Senada dengan itu, Mantri
Pamong Praja Kemantren Gondokusuman, Bapak Guritno, AP., mengajak hadirin untuk
senantiasa memanjatkan puji syukur atas kesehatan dan rezeki yang diterima.
"Pagi ini merupakan salah satu kegiatan yang baik, salah satu kegiatan
dalam rangka kita bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan sampai dengan
saat ini, baik itu rezeki, kesehatan, kemudahan, dan juga kesuksesan dalam
segala hal," ujar Bapak Guritno. Beliau juga mengapresiasi Kelurahan
Klitren yang disebutnya sebagai "kelurahan terbagus di Kemantren
Gondokusuman" dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama
menjaga aset bersama ini. "Seluruh kegiatan pada hari ini sampai dengan
selesai adalah salah satu cara dalam rangka kita bersyukur apa yang telah kita
dapatkan," tambahnya, seraya berharap rangkaian kegiatan dapat berjalan
lancar tanpa halangan.
Rangkaian acara diawali
dengan arak-arakan kirab Budaya Undhuh-Undhuh. Peserta kirab melakukan long
march menuju Embung Langensari melalui rute JL. Uripsumoharjo - SP 4 Gramedia -
JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo - SP 3 UKDW, dan berakhir di Embung Langensari.
Peserta kirab berhenti di
JL. Dr. Wahidin Sudirohusodo, tepat di depan GKJ Gondokusuman, untuk
serangkaian kegiatan. Di lokasi ini, gunungan didoakan oleh tokoh agama lintas
iman, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari panitia kegiatan, GKJ
Gondokusuman, dan Walikota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Walikota
Yogyakarta Dr. (H.C.) dr. H. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menggarisbawahi bahwa
Undhuh-Undhuh ini menjadi bagian dari rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
atas hasil kerja dan rezeki yang diperoleh. "Saya atas nama pemerintah
kota Yogyakarta mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pak Joko
dan panitia, sudah menyiapkan kegiatan ini," ucap Walikota. Beliau
menjelaskan bahwa makna acara ini mencakup dua hal: pertama, bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan; dan kedua, kerukunan umat
beragama yang patut disyukuri dan senantiasa dijaga bersama. "Jogja ini
menjadi lambang pemersatu berbagai macam etnis dan juga suku ras golongan,"
tegasnya, menambahkan bahwa di Jogja tidak mengenal hal-hal yang bersifat
primordial, melainkan kebersamaan dan persatuan yang luar biasa. Walikota juga
menyoroti bahwa gunungan sebagai lambang budaya telah menjadi simbol yang ada
sejak nenek moyang.
Kapolresta Yogyakarta Kombes
Pol Aditya Surya Dharma, S.I.K., M.H., yang hadir dalam kegiatan tersebut,
mengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus menjaga kerukunan dan
toleransi antarumat beragama. Beliau menekankan bahwa kolaborasi lintas elemen
seperti yang terlihat dalam acara Undhuh-Undhuh ini adalah cerminan dari
semangat persatuan yang patut dilestarikan. Kapolresta juga mengajak masyarakat
untuk berperan aktif dalam menciptakan suasana aman dan tertib selama kegiatan
berlangsung, serta tidak ragu melapor kepada petugas jika menemukan potensi
gangguan keamanan.
Setelah didoakan, gunungan
kemudian diarak menuju Embung Langensari untuk kemudian diperebutkan oleh warga
sekitar. Pukul 12.00 WIB, kegiatan Merti Budaya Undhuh-Undhuh Seni Tradisional
Nusantara ini selesai, dan situasi terpantau aman serta kondusif. (Humas Polsek
Gondokusuman)
No comments:
Write comment