Sepanjang Jalan Basahan
Kadipaten Kraton Yogyakarta menjadi saksi kemeriahan pembukaan Kadipaten Fair
2025 pada Sabtu sore, 21 Juni 2025. Mengusung tema "Kadipaten Maju dan
Berkelanjutan: Seni, Ekonomi Pariwisata serta Budaya yang ada di Kadipaten
semakin jaya", acara ini dihadiri sekitar 200 orang dan bertujuan
mendorong geliat potensi lokal.
Wakil Wali Kota Yogyakarta,
Wawan Harmawan S.E., M.M, didapuk untuk membuka secara resmi gelaran yang
berlangsung selama dua hari ini. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Komisi
B DPRD Kota Yogyakarta M. Sofyan S.T, MPP Kemantren Kraton Drs. Sumargandi
M.Si, Danramil 11 Kraton Mayor CPM (K) Septi Rahmawati M.H, Kapolsek Kraton AKP
Denis Efendi S.H, Lurah Kadipaten Suparman S.Sos, serta berbagai ketua
komunitas dan warga Kelurahan Kadipaten.
Dalam sambutannya, Ketua
Panitia mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya Kadipaten Fair 2025. Ia
juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan dan berharap acara
serupa di tahun mendatang dapat terselenggara lebih baik. Panitia juga merasa
sangat senang atas kehadiran Wakil Wali Kota Yogyakarta, meskipun jadwal beliau
sangat padat.
"Untuk kegiatan ini,
kami dimeriahkan dengan adanya 30 stan UMKM, paguyuban seni di Kelurahan
Kadipaten, dan besok juga ada senam untuk Lansia," jelas Ketua Panitia. Ia
juga melaporkan sebuah inovasi yang telah diluncurkan oleh Kelurahan Kadipaten,
yaitu musrenbang elektronik. "Ini adalah sebuah sistem elektronik secara
online dan sudah saya sosialisasikan kepada seluruh ketua kampung. Ini suatu
inovasi pertama di Indonesia," tambahnya dengan bangga.
Kekayaan Sejarah dan Potensi
Kadipaten Dielaborasi Wakil Wali Kota
Wakil Wali Kota Yogyakarta,
Wawan Harmawan, dalam sambutannya menyoroti asal-usul nama Kadipaten yang
secara historis merupakan kawasan di sekitar Ndalem Kadipaten (atau Ndalem
Mangkubumen). Bangunan cagar budaya ini, yang didirikan pada masa pemerintahan
Sri Sultan Hamengku Buwono VI, dulunya berfungsi sebagai tempat karantina dan
pembelajaran bagi calon putra mahkota Raja Sultan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Beliau juga memaparkan
berbagai cagar budaya lain di Kampung Kadipaten, seperti Plengkung/Gapura
Jagasura, Pojok Beteng Lor Kulon, dan Plengkung Tamansari, yang kesemuanya
membentuk satu kesatuan kawasan "Beteng Baluwerti." Mengingat Kraton
Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata utama dan pusat apresiasi seni serta
budaya, Kalurahan Kadipaten sebagai kawasan penyangga memiliki potensi besar.
"Kalurahan Kadipaten
memiliki berbagai potensi adat dan seni tradisi serta situs heritage asli yang
adiluhung, seperti tari klasik gaya Yogyakarta Hadiningrat, wayang orang dan
kulit, karawitan gaya Yogyakarta, tembang mocopat, dan musik kreatif (Gejog
Lesung). Juga ada situs-situs heritage Ndalem-ndalem Pangeran Kraton,"
papar Wawan Harmawan. Ia menekankan bahwa semua potensi tersebut memberikan
daya tarik dan pengalaman unik bagi wisatawan yang berkunjung ke Kampung Wisata
Kadipaten.
Wakil Wali Kota menilai
Kadipaten Fair ini sangat bermanfaat dalam menggairahkan potensi UMKM, mengolah
kerajinan, kuliner, dan ekonomi kreatif, serta menjadi sarana ekspresi bagi
masyarakat luas. Hal ini dinilai sangat positif, mengingat roda penggerak
perekonomian Kota Yogyakarta terletak pada kemajuan pariwisata dan geliat UMKM
sebagai pendukungnya. Usaha-usaha kreatif ini, dengan mengolah bahan berlimpah
di sekitar, dapat menghasilkan nilai tambah untuk menyejahterakan masyarakat.
Semangat Kolaborasi untuk
Kemajuan Ekonomi Lokal
Atas nama Pemerintah Kota
Yogyakarta, Wawan Harmawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas
partisipasi warga Kelurahan Kadipaten dan Kemantren Kraton. Event ini,
menurutnya, merupakan perwujudan semangat Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong
Agawe Majune Ngayogyakarto) dan semangat Gandeng-gendong, yaitu kolaborasi
dalam kemitraan untuk memberdayakan masyarakat dan membantu mereka yang lemah
agar lebih mandiri. Semua elemen masyarakat Kota Yogyakarta, yang terdiri dari
unsur 5 K (Kampung, Komunitas, Kampus, Korporasi, dan Pemerintah Kota),
terlibat dalam upaya ini.
Penyelenggaraan Kadipaten
Fair ini diharapkan dapat memperkuat branding Kampung Wisata Kadipaten sebagai
"Art and Heritage Tourism" di Yogyakarta. Dalam mengembangkan UMKM di
Kota Jogja, Wawan Harmawan menekankan adaptasi terhadap permintaan dan tren
konsumen, didukung dengan perluasan jaringan pasar, peningkatan promosi, serta
kemudahan mobilitas dan pengiriman produk melalui penjualan online dan media informasi
internet.
Beliau juga mengingatkan
bahwa Kota Jogja bersaing dengan daerah lain dalam mengangkat potensi UMKM.
"Jangan sampai UMKM dan dunia usaha di Kota Jogja, kalah bersaing atau
kalah cepat dalam memenuhi kebutuhan pasar," tegasnya. Ia juga mewanti-wanti
agar Yogyakarta tidak kebanjiran produk dari luar, mengingat banyaknya
pengunjung yang berpotensi menjadi pasar bagi produk lokal. "Mari kita
dukung bersama dengan membeli produk-produk dari Kelurahan Kadipaten, Kemantren
Kraton dan terutama produk dari Kota Jogja," ajaknya.
Mengakhiri sambutannya,
Wakil Wali Kota Yogyakarta secara resmi membuka Kadipaten Fair Tahun 2025
dengan mengucapkan Bismillahirohmanirohim.
Kapolsek Kraton AKP Denis
Efendi S.H menambahkan bahwa kegiatan Kadipaten Fair 2025 akan berlangsung
selama dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu, 21 dan 22 Juni 2025, di sepanjang
Jalan Basahan Kadipaten Kraton. Pihaknya menyatakan kesiapan penuh untuk
mengamankan kegiatan ini hingga selesai demi keamanan, ketertiban, dan
kelancarannya. (Humas Polsek Kraton)


No comments:
Write comment