Jajaran Polsek Danurejan
melaksanakan pengamanan dan pengawalan dalam rangkaian prosesi Grebeg Maulid
pada Hajad Dalem Garebeg Besar Tahun Je 1958/2025, Sabtu (7/6). Kegiatanpengamanan
ini dipimpin langsung oleh Kapolsek
Danurejan AKP Annas Ma’ruf Zamroni, S.H., M.A.P. Dalam arahannya, Kapolsek
mengingatkan seluruh personel untuk menjalankan tugas dengan penuh tanggung
jawab dan keikhlasan. Personel ditempatkan di titik-titik strategis sepanjang
jalur kirab, mulai dari Alun-alun Utara, Jalan Pangurakan, Jalan P. Senopati,
Jalan Sultan Agung, hingga Puro Pakualaman. Mereka juga mengatur arus lalu
lintas serta melakukan patroli di seputar lokasi kegiatan, tempat parkir dan
rute kirab untuk menjaga ketertiban selama prosesi berlangsung.
Prosesi Grebeg Besar tahun
ini menampilkan enam gunungan yang menjadi simbol sedekah raja kepada rakyat.
Masyarakat tampak antusias menyambut pembagian gunungan yang dilakukan di
beberapa lokasi, salah satunya di Kompleks Kepatihan. Tradisi
"Nyadhong" atau penjemputan gunungan oleh pihak pemerintah dari
Masjid Gedhe ke Kepatihan kembali dilaksanakan setelah sekian lama vakum.
Prosesi ini mengikuti pakem masa pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono VII.
Pelaksana harian Sekda DIY, Tri
Saktiyana, hadir langsung menjemput pareden ubarampe gunungan dengan kawalan
Bregada Bugis. Sebanyak 150 ubarampe gunungan diserahkan kepada Staf Ahli
Gubernur DIY, Didik Wardaya, dan kemudian dibagikan secara tertib kepada abdi
dalem kaprajan. Prosesi ini menggambarkan keterlibatan aktif unsur pemerintahan
dalam pelestarian warisan budaya Keraton. Dalam penjelasannya, Tri Saktiyana
menyampaikan bahwa langkah ini melambangkan birokrasi yang turut serta melayani
masyarakat dan menjalin hubungan harmonis dengan kekuasaan simbolik raja.
Kepala Dinas Kebudayaan DIY,
Dian Lakshmi Pratiwi, menilai kehadiran Sekda sebagai penjemput gunungan
menjadi bagian dari rekonstruksi tata adat masa lalu. Ia menyebutkan bahwa
prosesi ini akan terus disempurnakan agar semakin menggugah kesadaran
masyarakat terhadap keluhuran tradisi yang diwariskan turun-temurun.
Harapannya, pelibatan kepala daerah lainnya dalam penjemputan gunungan di masa
depan akan semakin memperkuat nilai-nilai luhur dalam penyelenggaraan budaya.
Puncak prosesi juga
dimeriahkan dengan kembalinya tarian sakral tayungan oleh Prajurit Putri
Langenastra dalam lampah macak. Gunungan tidak hanya dibagikan di Kepatihan,
tetapi juga di Masjid Gedhe Kauman, Ndalem Mangkubumen, dan Pura Pakualaman.
Jalur kirab kali ini berbeda dari tahun sebelumnya, melewati Regol Brajanala –
Sitihinggil Lor – Pagelaran – dan berakhir di Masjid Gedhe. Pelaksanaan Garebeg
Besar 2025 menjadi momen yang menggugah, memperkuat hubungan antara rakyat,
pemerintah, dan Keraton. Selama kegiatan berlangsung situasi dalam suasana damai dan tertib. (Humas Polsek
Danurejan)
No comments:
Write comment