Tim Penjinak Bom (Jibom)
Gegana Polda DIY melakukan sterilisasi menyeluruh di Gereja St Antonius Padua
Kotabaru, Yogyakarta, pada Kamis (17/4/2025) pagi. Kegiatan ini merupakan
bagian dari rangkaian pengamanan perayaan Paskah tahun 2025, khususnya menjelang
pelaksanaan ibadah Kamis Putih yang diperkirakan akan dihadiri ribuan jemaat.
Tim Gegana Polda DIY tiba di
Gereja Kotabaru pada Kamis pagi dan langsung bergerak cepat melakukan
penyisiran di seluruh ruangan di dalam gereja serta area halaman. Proses
penyisiran ini berlangsung kurang lebih selama satu jam.
PS Kanit Gegana Polda DIY,
Iptu Mariyono, menjelaskan bahwa Gereja Kotabaru menjadi gereja kedua yang
dilakukan sterilisasi pada hari Kamis ini. Sebelumnya, tim yang sama telah
melakukan sterilisasi di Gereja Katolik Kristus Raja Baciro, Yogyakarta. "Ada
enam gereja (yang kami pastikan untuk sterilisasi) di Kota Jogja, " jelas
Iptu Mariyono kepada awak media di sela-sela kegiatan sterilisasi.
Setelah menyelesaikan
sterilisasi di Gereja Kotabaru, Tim Gegana Polda DIY dijadwalkan untuk
melanjutkan kegiatan serupa ke beberapa gereja lainnya di Yogyakarta dan
Bantul. Daftar gereja tersebut meliputi Gereja St Albertus Jetis, Gereja St FX
Kidul Loji Gondomanan, Gereja Santo Yusuf Bintaran, dan Gereja Hati Kudus Tuhan
Yesus (HKTY) Pugeran di wilayah Kota Yogyakarta.
Dalam melaksanakan
sterilisasi, Iptu Mariyono mengungkapkan bahwa timnya menggunakan peralatan
khusus seperti "Riideye X," robot penjinak bom, serta berbagai alat
deteksi lainnya yang mampu mendeteksi keberadaan bahan besi dan zat radioaktif.
Ketua Panitia Paskah Gereja
Kotabaru, Ling, menyampaikan bahwa pihak gereja memprediksi jumlah jemaat yang
akan hadir untuk merayakan Paskah di Gereja Kotabaru akan mencapai antara 4.000
hingga 5.000 orang. Mengingat status Gereja Kotabaru sebagai gereja terbuka
dengan jumlah umat yang besar, pengamanan ekstra sangat diperlukan.
"Untuk perayaan Paskah
karena kami gereja terbuka dan umat yang datang diperkirakan 4-5 ribu, tentu
untuk pengamanan selain sterilisasi tadi, dibantu dari Polsek
Gondokusuman," kata Ling.
Pihak gereja juga telah
melakukan berbagai persiapan untuk menampung lonjakan jemaat, termasuk
menyiapkan tambahan kursi di area depan atau sisi utara gereja yang dilengkapi
dengan tenda. Langkah ini diambil sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya
hujan selama pelaksanaan ibadah.
"Orang melihat Natal
lebih besar dari Paskah, sebenarnya yang terjadi di Gereja Paskah itu jauh
lebih besar," ungkap Ling, menggambarkan antusiasme umat dalam merayakan
Paskah.
Lebih lanjut, Ling mengimbau
kepada seluruh jemaat yang akan hadir untuk tidak membawa tas berukuran besar
atau ransel jika tidak terlalu diperlukan. Pihak gereja akan memberlakukan
pemeriksaan di dua titik pintu masuk (check door) sebagai langkah pengamanan
tambahan. "Nanti ada check door, kami mengimbau untuk tidak membawa tas
besar seperti ransel. Tapi jika membawa, ada pemeriksaan di dua titik check
door itu," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek
Gondomanan, Kompol Ardi Hartana, S.H., M.H., MM., menyatakan bahwa setelah
proses sterilisasi selesai dan dinyatakan aman oleh Tim Jibom, tanggung jawab
pengamanan gereja akan diserahkan kepada petugas gabungan yang terdiri dari
anggota Polri, instansi terkait, serta petugas pengamanan internal gereja.
"Pengamanan akan kami lakukan hingga seluruh rangkaian perayaan Paskah
selesai," tegas Kompol Ardi Hartana. (Humas Polsek Gondokusuman)
No comments:
Write comment