Sepanjang
Jalan Malioboro dipadati ribuan pesilat yang mengikuti pawai pencak silat
bertajuk “Pencak 6 Jam di Jogja” pada Minggu (14/9/2025) pukul 10.00 WIB.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Pencak Silat Daerah
Istimewa Yogyakarta ke-8 Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan DIY
bekerja sama dengan Paseduluran Angkringan Silat (PAS), didukung Dana
Keistimewaan.
Lebih
dari 2.000 pesilat dari puluhan perguruan ambil bagian dalam kirab budaya
tersebut. Untuk memastikan jalannya kegiatan, Kapolsek Gondomanan AKP
Basungkawa, S.H., memimpin langsung pengamanan dengan melibatkan personel Polresta
Yogyakarta dan Polsek jajaran serta instansi terkait. Petugas ditempatkan di
titik-titik rawan sepanjang rute pawai, mulai dari depan Gedung DPRD DIY,
melintasi Jalan Malioboro, hingga berakhir di kawasan Nol Kilometer. Dalam
pengamanan ini, aparat juga menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk
mengantisipasi tingginya volume wisatawan di kawasan Malioboro pada hari libur.
Kepala
Dinas Kebudayaan DIY, Dian Laksmi Prawi, S.S., selaku penanggung jawab
kegiatan, menegaskan bahwa festival ini merupakan sarana pelestarian pencak
silat sebagai warisan budaya sekaligus mempererat persaudaraan antar pesilat.
Selain pawai, festival juga menampilkan rangkaian acara lain, antara lain lomba
koreografi, workshop, lomba mewarnai, hingga pertunjukan pencak silat selama
enam jam tanpa jeda.
Kirab
diikuti berbagai perguruan pencak silat, seperti Maenpo Cikalong Jogja, Merpati
Putih, Pagar Nusa, Tapak Suci, PSHT, Persinas Asad, IKSPI Kera Sakti, hingga
delegasi luar negeri seperti Silat Cekak Pusaka Hanafi Malaysia. Kehadiran
ribuan pesilat dari dalam dan luar negeri membuat suasana Malioboro semakin
semarak dengan atraksi seni bela diri tradisional.
Festival
Pencak Silat ke-8 tidak hanya menjadi ajang unjuk keterampilan bela diri,
tetapi juga menjadi daya tarik budaya yang menambah semarak suasana Yogyakarta
sebagai kota pariwisata dan budaya. (Humas Polsek Gondomanan)


No comments:
Write comment